Sabtu, 25 Januari 2014

FanFiction (FF) Super Junior [Tittle:Black Box] [Genre:Fantasy]


Annyeong ^^, ini posting FF pertama aku, moga kalian suka bacanya dan tolong kasi komentar kalian ok let's read
Tittle : Black Box
Genre : Fantasy
Main Cast : Eunhyuk,Donghae,Kyuhyun & Sungmin (Super Junior)
Author : @Sintaa_ELF407

            Tetes air hujan yang terdengar semakin keras, membuat Donghae harus menghentikan langkah kakinya Di depan sebuah halte, pakaiannya basah kuyub, angin yang pergerakannya semakin kencang membuat Donghae bersin untuk beberapa kali, tangannya mencoba menghangatkan diri dengan menggosokkannya secara bersama-sama. Matanya memandangi langit yang gelap disertai dengan petir dan kilat yang cukup keras membuat Donghae ketakutan, Pandangannya teralih oleh sebuah kotak berwarna hitam yang ia liat di tempat duduk halte, tanpa pemilik.
***
            ''Eunhyuk-ah aku pulang''. Eunhyuk yang sedang menonton TV mengalihkan pandangannya ke Donghae yang basah kuyub serta membawa sebungkus makanan. "Aigo kenapa bajumu basah seperti ini". Eunhyuk langsung berlari menuju kamar dan memberi Donghae sebuah handuk untuk mengeringkan rambutnya.
***
            Eunhyuk menyipitkan matanya ketika melihat sebuah benda yang terus saja berada di sebelah Donghae, sebuah kotak yang ia tidak ketahui isinya. ''Donghae-ya  apa yang kau bawa ?". Donghae langsung memandang kotak yang berada di sebelahnya "Pabo ini itu kotak, sebuah kotak, Arraseo ?". Donghae yang salah mengerti maksud Eunhyuk , melanjutkan memakan sesuap ramen. Eunhyuk memutar bola matanya dan memukul lengan Donghae yang nampak sedikit marah. "YA !!! apa salahku ?" Donghae yang merasa terkejut akibat pukulan yang tidak terlalu keras itu menatap Eunhyuk heran. Eunhyuk hanya menghela nafasnya mencoba mencari cara yang gampang untuk menjelaskannya "Maksud ku itu, apa isi kotak itu". "Mola, aku belum membukanya". Dengan cepat Donghae menjawabnya tanpa berfikir panjang Donghae langsung melahap habis ramennya tersebut dengan penuh semangat. Eunhyuk yang nampak penasaran dengan kotak tersebut memegangnya dengan kedua tangannya dan mengocok-ngocok kotak tersebut di dekat telinganya. "YA ! Apa yang kau lakukan ?, jangan di kocok seperti itu". Donghae yang merasa tidak terima barang miliknya tersebut dirusak Eunhyuk, mengambilnya dari tangan Eunhyuk dan langsung memeluknya. Eunhyuk yang tidak mengerti jalan pikiran Donghae hanya memegangi kepalanya yang terasa sakit akibat ulah kekanak-kanakan Donghae.
***
            "Aaaa !! N-nuguya ?". Eunhyuk yang mendengar suara teriakan Donghae dari ruang tamu, langsung bergegas untuk menemuinya. Ia menghentikan langkah kakinya, Mata Eunhyuk tidak berkedip sama sekali menatap seseorang yang ada di hadapannya. Seorang laki-laki memakai pakaian resmi (formal) lengkap dengan dasi kupu-kupu serta saput tangan yang seluruh warna pakaiannya tersebut Putih yang membuat Eunhyuk dan Donghae makin tercengang ia memiliki sayap berwarna abu-abu yang sangat lebar. "Donghae-ya dia siapa ?". Eunhyuk yang langsung menarik tangan Donghae dan membisikan kalimat tersebut dengan sangat pelan. "Mola, saat aku membuka kotak hitam itu ia langsung muncul dan tersenyum padaku". Eunhyuk dan Donghae saling menatap satu sama lain dan akhirnya menatap laki-laki yang ada di hadapannya tersebut. "Apa yang ia lakukan ?". "Mola".
            laki-laki itu meletakan tangan kanannya di dada atas sebelah kiri lalu membungkuk kehadapan Eunhyuk & Donghae. "perkenalkan nama saya Sungmin". Sungmin yang melihat Donghae dan Eunhyuk agak ketakutan memutar kedua bola matanya searah dan berfikir bagaimana cara membuat mereka tidak takut seperti itu, Sungmin pun mengubah dirinya menjadi kecil, sampai sebesar satu jengkal, lalu tersenyum kepada Eunhyuk dan Donghae. Mereka ber-2 semakin tidak percaya apa yang mereka lihat hanya menggusap-usap mata mereka beberapa kali.       
            "Eunhyuk-ah ayo kita kembali tidur". "Ne, aku rasa ini cuma mimpi". Eunhyuk dan Donghae mulai melangkahkan kakinya menjauh dari Sungmin dan menuju kamar masing-masing, Sungmin yang melihat hal tersebut merasa tidak terima ia langsung menggerakkan tubuh mereka kembali ke posisi semula dengan kekuatan sihir. "Apa yang kau lakukan ?". Donghae yang melihat Eunhyuk di perlakukan sama sepertinya hanya bisa pasrah. "Eomma tolong aku". Eunhyuk yang meneriakan nama Eomma-nya merasa ada hal yang aneh suaranya tersebut tidak keluar, seperti ia berbicara di dalam hati. "apa yang kalian lakukan ?, aku sudah mengubah tubuhku sekecil ini mengapa kalian masih tetap pergi ?". Sungmin mengucapkan hal tersebut dengan nada tinggi dan cepat, Eunhyuk dan Donghae mulai menyadari hal tersebut langsung mencubit pipi mereka masing-masin
            "Ini bukan mimpi".
            "S-siapa kau sebenarnya ?". Eunhyuk memberanikan diri untuk bertanya. "Sudah aku bilang, aku itu Sungmin, Lee Sungmin Arraseo ?". Eunhyuk dan Donghae hanya diam menatap kosong peri Sungmin. "Bukan itu maksud kami, kamu itu makhluk apa ?". "aa aku itu seorang peri dari kerajaan Sapphire Blue". Eunhyuk yang merasa hal tersebut tidak mungkin terjadi, tempat yang ia diami adalah dunia yang nyata bukan khayalan seperti ini. "Hey, kau harus percaya semua ini". Eunhyuk yang merasa dirinya ditunjuk oleh Sungmin bertanya kembali. "aku ?". "ya kau". Donghae yang mulai mengerti maksud Sungmin ingin bertanya namun niatnya ia urung. "Kau, Donghae-sshi mau bertanya apa ?". "aku ?". "iya, aku beritahu kalian, kata-kata yang ada di pikiran kalian, terdengar jelas di telinga ku". "Mwo ". Donghae dan Eunhyuk mengucap hal tersebut secara bersamaan, "bagaimana bisa kau membaca pikiran kami". Sungmin memegangi kepalanya ia tidak tahu lagi bagaimana cara menjelaskan hal tersebut kepada mereka.
            Setelah menjelaskan selama berjam-jam Sungmin menyampaikan kemunculannya. Donghae dan Eunhyuk menyimak setiap kata dari mulut Sungmin. "kalian telah membuka kotak hitam tersebut, jadi kalian harus bertanggung jawab". "apa, bertanggung jawab ?". Donghae merasa kesal sekaligus tidak terima dengan ucapan Sungmin tersebut, kata-kata Donghae tersebut terhenti ketika tangan Eunhyuk memegang bahu kiri Donghae, raut wajah Eunhyuk menyarankan Donghae untuk mendengar penjelasan Sungmin lebil lanjut.
            "Ok, jadi apa yang harus kami perbuat ?". Sungmin tersenyum simpul Melihat Eunhyuk mengerti maksudnya. "kalian harus menyelamatkan kerajaan kami para peri dari serangan penyihir hitam, menurut ramalan ada 2 orang manusia laki-laki yang akan menyelamatkan tempat tinggal kami, dan kami akan hidup damai selamanya, 2 orang tersebut berasal dari kotak hitam yang kau buka". Sungmin merasa bangga mengucapkan hal tersebut berbeda dengan Eunhyuk dan Donghae Pipi Eunhyuk dan Donghae mengembung mereka sudah tidak kuat mendengar lelucon yang dari tadi mereka dengar dan siap-siap tertawa. "yang benar saja, kau punya teman peri, yang tinggal di istana ?". "dan, penyihir hitam ?". "Sungmin-sshi kau membuat perut ku sakit". Donghae dan Eunhyuk tidak berhenti tertawa mereka terus memegangi perut mereka yang sakit karena tertawa.
            Sungmin hanya bisa menghela nafas. "terserah kalian mau beranggapan seperti apa, tapi aku sudah memperingatkan kalian, lihat saja besok". Kata-kata Sungmin yang terakhir tersebut sukses membuat Eunhyuk dan Donghae menghentika tawa mereka secara perlahan. Tubuh mungil Sungmin yang semula berada di hadapan Eunhyuk dan Donghae tiba-tiba menghilang seperi debu yang ditiup angin secara perlahan. Eunhyuk dan Donghae hanya mengusap-ngusap mata mereka. "apa, dia menghilang". Eunhyuk dan Donghae saling menatap satu sama lain. Dan pergi mencarinya di sekitar ruangan mereka namun mereka tidak dapat menemukan Sungmin.
***
            Di sebuah kafe dekat apartement mereka, Eunhyuk dan Donghae tidak mengeluarkan satu kata pun hanya terdengar suara jentikan telunjuk Donghae yang sedang mengetuk-ngetuk meja, mereka masih memikirkan kejadian tadi pagi. "Eunhyuk-ah apa makhluk kecil tadi itu benar-benar nyata ?". Eunhyuk yang awalnya menatap keluar jendela mengalihkan pandangannya dan menjawab pertanyaan Donghae, "Entahlah, aku juga tidak mengerti". Kata-kata Eunhyuk terhenti ketika ia mengingat kata-kata Sungmin.

Flasback~
"Kalian telah membuka kotak hitam tersebut, jadi kalian harus bertanggung jawab"

"bertanggung jawab ?". "Mwo" . Donghae yang mendengar ucapan Eunhyuk tersebut meminta Eunhyuk mengucapkan kata tersebut lebih keras.
            "bertanggung jawab, apa kau ingat kata-kata makhluk kecil itu". Otak Donghae mencoba mengingat semua kejadian itu. "ne". "aku harap kita tidak dalam bahaya". "nado". Donghae hanya menganggukan kepalanya ia mengharapkan hal yang sama dengan Eunhyuk.
***
            Sinar matahari yang sangat terang menyinari wajah Donghae dan Eunhyuk, tangan Donghae berusaha menghalangi sinar tersebut, namun percikan air membuatnya bangun dari tidur, betapa terkejutnya Donghae mendapati dirinya di atas sebuah perahu bersama Eunhyuk yang sedang tertidur, tangan Donghae tak berhenti menggoyang-goyangkan badan Eunhyuk. "Eunhyuk-ah, Eunhyuk-ah bangunlah". Eunhyuk membuka matanya dan yang pertama ia lihat pepohonan yang sangat rindang mengelilinginya. "kita berada dimana ?". Tanya Eunhyuk yang merasa panik bagaimana bisa yang semulanya mereka tidur di atas tempat tidur tiba-tiba berada di atas sebuah perahu yang dikelilingi pepohonan. "ini di rawa". Cetus Donghae yang tanpa sengaja kata-kata itu muncul di pikirannya.
            Suara teriakan hewan yang sangat mengerikan terdengar keras membuat Eunhyuk dan Donghae ketakutan. "sebenarnya apa yang terjadi ?". Donghae yang mengingat nama peri yang mengancam mereka semalam mencoba memberanikan diri memanggilnya. "S-sungmin, Sungmin-sshi dimana kau ?". Eunhyuk yang mulai mengerti tindakan Donghae mencoba membantu teman baiknya tersebut. "baik, baik sekarang kami percaya, kumohon keluar lah". Sungmin yang sebenarnya merupakan dalang dari kajadian ini merasa bersalah membuat 2 orang yang akan menyelamatkan kerajaannya itu ketakutan.
            Betapa terkejutnya Donghae dan Eunhyuk, Sungmin mendengar perkataan mereka dengan tubuh sebesar manusia namun di tumbuhi sayap, Sungmin terbang menuju tempat mereka ber-2 berada. "Mianhae, aku telah mengagetkan kalian dengan bentuk tubuhku seperti semula". Setelah Sungmin menceritakan kejadiannya dari awal, mereka berdua (Eunhyuk dan Donghae) tengah berada di rawa tempat menuju istana tempat Sungmin tinggal.
            "Eotteokhae aku pasti akan mati" "Donghae-sshi  kau jangan khawatir". Ucap Sungmin yang mendengar suara batin Donghae di telinganya. Donghae langsung menatap Sungmin dan hanya bisa mengehela nafas dan pasrah. Mereka ber-3 saling berbincang-bincang mengenai diri mereka masing-masing. Percakapan mereka teralih saat sampai di Istana Sapphire Blue, seperti warnanya Istana itu berwarna biru sapphire yang sangat indah dan bercahaya,di kelilingi oleh taman serta kupu-kupu hal tersebut membuat Eunhyuk dan Donghae sangat kagum, namun yang membuat mereka mengubah raut wajah yang pertamanya sangat senang melihat istana seindah itu berubah menjadi sedih melihat ke sebelah kiri istana yang keadaannya sangat berbeda dengan istana biru sapphire yang sangat indah, tempat itu bagaikan neraka, tanahnya gresang, tak ada tumbuhan yang memiliki daun dan juga tempat itu hanya mamiliki malam. Semuanya berbalik 180° dengan istana biru sapphire yang memiliki siang dan malam. "mengapa di sebelah kiri, keadaannya seperti itu ?" . tanya Donghae yang nampak heran, mereka pun segera turun dari perahu lalu berjalan menuju istana sapphire blue, sambil berjalan menuju istana Sungmin menceritakan semuanya kepada Eunhyuk dan Donghae.
            "Kerajaan ini mulanya sangat indah dan damai, semua itu berubah ketika penyihir hitam menyerang kerajaan kami, kami tidak sanggup melawan kekuatan penyihir itu, sampai akhirnya penyihir itu merebut 85% wilayah kami dan hanya tersisa kerajaan ini". Donghae dan Eunhyuk yang mendengar cerita yang sangat kejam itu merasa sangat kesal. "Sungmin-ah apa kau tinggal sendiri di istana sebesar ini ?. Donghae tidak bermaksud membuat wajah Sungmin menjadi sedih, namun sudah terlambat, wajah Sungmin nampak sedih, ia meneteskan air mata yang tanpa di sadari melewati pipinya dan terus menatap istana tempat ia tinggal, hal tersebut membuat Donghae merasa bersalah telah menanyakan hal yang sangat menyedihkan dalam hidup Sungmin. Sambil mengelilingi taman yang masih tersisa Sungmin menceritakan semua yang harus Eunhyuk dan Donghae ketahui.
            Langkah mereka terhenti ketika ranting tumbuhan yang ada di sebelah Eunhyuk menyerangnya, Sungmin yang melihat keadaan itu menoleh ke belakang mencari siapa yang menggerakan pohon tersebut. "Kyuhyun-ah hentikan sekarang, mereka tidak berbahaya, mereka tamu kita". Kyuhyun yang sebelumnya bersembunyi menampakan dirinya dari belakang semak-semak, pohon yang sebelumnya menyerang Eunhyuk berhenti melukainya. Kyuhyun yang keluar dari semak-semak mendekati mereka ber-3 dengan tatapan penuh curiga. Eunhyuk dan Donghae hanya bisa menelan ludah melihat tubuh Kyuhyun yang juga memiliki sayap berwarna ungu. "Siapa mereka ?". Sungmin tersenyum mendengar Kyuhyun berbicara sudah lama ia tidak mendengar suara Kyuhyun semenjak insiden 100 tahun yang lalu.
***
            "Mereka penyelamat kita". "mereka ?, dari mana kau tau ?". Sungmin mengajak Eunhyuk,Donghae dan Kyuhyun,membicarakannya di dalam istana. Kyuhyun merupakan satu-satunya teman sekaligus adik yang ia punya, semenjak insiden itu, yang merenggut ribuan nyawa dan hanya menyisaka mereka berdua, sebelum insiden itu Kyuhyun sangat ramah kepada siapapun, ia berubah menjadi orang yang selalu mencurigai siapapun orang lain yang ia tidak kenal. "Kyuhyun-ah perkenalkan mereka bernama Eunhyuk dan Donghae". "Annyeonghaseyo". Eunhyuk dan Donghae mengucapkan hal tersebut secara bersamaan, dan mencoba seramah mungkin namun Kyuhyun tetap menatap mereka penuh kecurigaan.
            Setelah Sungmin menceritakan semua kejadian tentang kotak hitam tersebut, Kyuhyun mulai mengerti. "Ramalan itu". "Ne, kita harus saling bahu membahu melawannya". Sungmin dan Kyuhyun saling bertatapan dengan menunjukan raut muka kesepakatan.
***
            "Kekuatan penyirih itu, akan memuncak pada gerhana bulan terakhir di tahun ini". Ucap Sungmin yang menunjukan strateginya, Eunhyuk, Kyuhyun dan Donghae mulai mengerti strategi Sungmin. "Kita harus menyerang istana penyihir hitam tersebut, sebelum gerhana bulan terakhir tahun ini, gerhana itu terjadi esok tepat tengah malam". Eunhyuk dan Donghae sangat terkejut mendengar hal tersebut. "bagaimana cara kami mengelahkan penyihir tersebut, jika kami tidak memiliki kekuatan ?". Tanya Donghae yang nampak panik. "Eotteokhae, eotteokhae ?". Eunhyuk yang sudah nampak panik deluan berjalan cepat mengelilingi mereka ber-3. "kalian ini, memangnya tidak menyadarinya ?". Ucapan Kyuhyun sukses membuat Eunhyuk menghentikan langkahnya. "Menyadari apa ?". "hah,, Hyung kau tidak memberti tau mereka ?". "Mian aku lupa, kau saja yang menjelaskan". Sungmin menjawab pertanyaan Kyuhyun dan memberi tugas menjelaskan hal tersebut kepadanya, ia tau bahwa akan sulit menjelaskannya kepada Eunhyuk dan Donghae sama seperti saat mereka pertama bertemu. "ne, jika kalian memasuki dunia sihir ini, kalian sudah bisa mengendalikan kekuatan sihir". "Jinjja ? ,bagaimana caranya ?". Sungmin hanya melongo, dugaannya salah Donghae cepat mengerti ucapan Kyuhyun dari pada ucapannya. "Kalian tinggal memikirkan dan berkonsentrasi pada apa yang ingin kalian gerakkan dengan kekuatan sihir kalian".
            Setelah mengerti maksud dari ucapan Kyuhyun, Eunhyuk dan Donghae berlatih mencobanya berulang-ulang kali kekuatan sihir yang mereka punya, hingga malam menjelang merekapun beristirahat.
***
            "Donghae-ya". "mwoya ?". Eunhyuk dan Donghae belum memejamkan matanya mereka masih memandangi langit-langit tempat mereka tidur. "apa kamu bisa tidur ?". "anio"  sahut Donghae sambil menggeleng-gelengkan kepalanya tanpa menatap Eunhyuk. "besok, kita akan bertarung dengan penyihir hitam". Eunhyuk mencoba tersenyum saat mengatakan hal tersebut, Donghae yang sebelumnya memandangi langit-langit kamarnya kini menatap Eunhyuk yang matanya sudah mulai berkaca-kaca. "aku harap kita masih bisa bersama". Donghae yang mencoba menguatkan diri Eunhyuk agar tidak takut menghadapi hal tersebut, mulai tersenyum namun perasaannya tidak bisa dibohongi, Donghae yang sebenarnya juga takut menghadapi hari esok menahan air matanya agar tidak tertetes di hadapan Eunhyuk, tapi semakin ia menahannya semakin banyak air mata yang melewati pipinya. "Hyuk jae aku senang mengenal mu, jika aku tidak akan kembali lagi ke dunia kita tolong katakan pada Eomma-ku, aku sangat menyayanginya". Eunhyuk yang mendengar pertama kalinya Donghae mengucapkan hal seperti itu, tidak bisa menahan badannya ia memeluk Donghae yang ia sudah anggap seperti adiknya sendiri. "kau jangan berkata seperti itu, kita berdua pasti akan selamat dan mengalahkan penyihir hitam itu". Eunhyuk mencoba mentegarkan hati Donghae. Sungmin dan Kyuhyun yang mendengar pembicaraan mereka menggunakan kekuatan sihir mereka, hanya bisa menahan butiran-butiran yang sangat gampang menetes dari mata mereka. "Hyung, apa sebaiknya kita kembalikan saja mereka ke tempat asalnya". Kyuhyun yang sangat ragu akan mental Eunhyuk dan Donghae merasa iba mendengar percakapan mereka. "aku sebenarnya tidak ingin menggunakan cara seperti ini, tapi bagaimana lagi takdir yang membawa mereka berdua kemari". Sungmin dan Kyuhyun memutuskan untuk tetap melanjutkan misi mereka.
***
            Hingga hari esok tiba. "Sungmin-ah, rupa penyihir itu seperti apa ?". Donghae yang sedang bersiap-siap menuju ke sebelah kiri istana penasaran rupa wajah penyihir hitam itu, Sungmin yang sangat terkejut mendengar pertanyaan Donghae menelan ludah. "sebenarnya penyihir itu". "sebenarnya apa ?". Donghae nampak penasaran, Kyuhyun yang mendengar telepati dari Sungmin, memintanya untuk menjelaskannya. "Sebenarnya kami belum pernah bertemu dengan penyihir itu". Jawab Kyuhyun santai. "Mwo".  Sahut Eunhyuk dan Donghae berbarengan. "jadi, selama kita mengatur strategi kemarin itu sia-sia ?". Eunhyuk langsung memegangi kepalanya. "A-anio, aku sudah membaca bertahun-tahun buku nenek moyang kami yang menyeritakan rupa penyihir hitam itu". Tegas Sungmin yang melihat wajah Eunhyuk yang merasa kecewa. "lalu bagaimana rupanya ?, berapa jumlahnya ?". Tanya Donghae yang agak kesal. "jumlahnya hanya 1 orang, badannya itu seperti manusia namun wajahnya seperti kucing, selalu memakai pakaian hitam". Jawab Sungmin yang agak gugup. "jinjja ? Cuma 1 orang saja ?". Tanya Eunhyuk antusias. "Ne". "tapi kalian jangan anggap ia mudah di kalahkan". Tegas Kyuhyun yang menasehati Eunhyuk dan Donghae. "apa kalian tau apa kelemahan penyihir itu ?". Pertanyaan Eunhyuk tersebut membuat Sungmin dan Kyuhyun merasa malu, mereka secara bersamaan menundukan kepalanya dan menggelengkannya. "Aigoo, strategi semalam itu bagaimana ?". "kita tetap menggunakan strategi itu". Tegas Sungmin "aa iya Hyung aku ingat kejadian 100 tahun yang lalu itu, aku tau kelemahannya". "Jinjja ?". Sungmin merasa senang Kyuhyun mengetahui kelemahannya, "Mwo ?, 100 tahun yang lalu ?, jadi berapa umur kalian sekarang ?". Donghae dan Eunhyuk merasa sangat terkejut mendengar ucapan Kyuhyun. "mian aku lupa memberi tau kalian mengenai umur kami, umur ku 253 tahun, dan Kyuhyun 200 tahun". Setelah memberi tau kelemahan penyihir itu adalah sinar matahari, "pantas saja tempat tinggal penyihir itu selalu malam". Donghae yang menyadari hal tersebut membuatnya sedikit agak tenang, mereka pun membuat rencana baru.
***
            Suara burung goak menghiasi istana penyihir itu yang membuat Eunhyuk,Donghae,Sungmin dan Kyuhyun ketakutan untuk melangkahkan kaki mereka kedalam istana. "hahaha,, akhirnya kalian datang juga". Suara peyihir itu terdengar jelas di istananya yang bergema, seketika mereka ber-4 menghentikan langkah kaki mereka. Sesosok   bertubuh manusia (wanita) yang memakai pakaian hitam berjalan menuruni tangga. Pakaian hitam yang ia kenakan menutup seluruh tubuhnya hingga ia berpapasan dengan mereka ber-4, penyihir itu membuka krudung yang ia kenakan, mereka ber-4 melangkahkan kaki mereka perlahan ke arah belakang, betapa terkejutnya Eunhyuk,Sungmin,Kyuhyun dan Donghae bahwa buku yang di warisi dari nenek moyang Sungmin dan Kyuhyun salah, ia tidak berkepala kucing melainkan berkepala ular, manusia berkepala ular. Kyuhyun yang ceroboh menyerang penyihir itu tanpa aba-aba Sungmin, merasakan sakitnya di benturkan ke tembok. Kyuhyun salah kira penyihir itu mempunyai gerakan lebih cepat yang tidak bisa di lihat, kyuhyun hanya mengusap bibirnya yang mengeluarkan darah.
            Sungmin yang melihat Dongsaengnya terluka tidak bisa berbuat banyak. "Ya !! Hentikan itu". Donghae yang merasa tidak kuat melihat pertempuran seperti itu mengajukan banding dengan penyihir itu, hal yang di lakukan Donghae melenceng dari rencana yang mereka ber-4 buat sebelumnya, penyihir itu mempertimbangkan banding dari Donghae, "Donghae-sshi apa yang kau lakukan". Sungmin membisikan hal tersebut secara cepat. "tenang saja serahkan semua padaku". Donghae tersenyum menjawab pertanyaan Sungmin yang sedikit panik. Eunhyuk yang dari tadi menatap Donghae dengan mata berkaca-kaca menggelengkan kepalanya agar Donghae tidak melakukan hal tersebut, namun Donghae terus saja tersenyum menatap Eunhyuk. Seolah memberti tahu Eunhyuk semuanya akan baik-baik saja. "Baik, apa yang kau tawarkan ?". Penyihir itu membuka mulutnya dan berdeseis seperti ular setelah mengatakan hal tersebut. Donghae menarik nafas untuk mengucapkan hal yang sangat berat dalam hidupnya. "aku akan menuruti semua permintaan mu, dengan satu syarat siapa di antara kita berdua yang paling lama berada di bawah trik matahari dia pemenangnya". "hahahaa,, hal sekecil itu, aku akan menang". Tawa Penyihir itu membuat Donghae,Sungmin dan Eunhyuk ragu akan menang. "A-anio jangan". Kyuhyun yang berusaha untuk tetap berbicara tidak menyetujui hal tersebut ia tau penyihir tersebut akan berlaku curang, penyihir itu tidak ingin di ganggu oleh Kyuhyun, ia pun kembali membenturkan badan Kyuhyun ke tembok dengan keras. "Andwe, jangan lakukan itu lagi pada Kyuhyun". Teriak Donghae yang sangat ketakutan
***
            Donghae dan Penyihir Hitam tersebut berdiri di luar istana sapphire blue dan berpanas-panasan sesuai penawaran Donghae. Sudah 5 jam mereka berjemur, tapi penyihir itu tidak kepanasan, lain dengan Donghae yang sudah sangat kepanasan. Sungmin yang menjadi penonton melihat hal itu sangat Khawathir ia tak henti-hentinya berjalan bolak-balik, sementara itu di istana penyihir Eunhyuk masih mencoba membantu Kyuhyun untuk berdiri dan menyembuhkannya dengan kekuatan sihir. Mata Kyuhyun terbuka secara perlahan. "Eun-eunhyuk-sshi hentikan mereka, penyihir itu curang, cepat hentikan mereka". Kyuhyun berusaha berbicara dengan suara yang jelas, meski tubuhnya merasa lemas, Penyihir itu tidak saja membenturkan tubuh Kyuhyun ke dinding namun merusak organ dalamnya juga dengan kekuatan sihir melalui pikirannya, Eunhyuk yang mendengar perintah Kyuhyun, langsung meninggalkannya dan pergi menuju istana biru sapphire.
***
            Sesuai instruksi Kyuhyun hancurkan penyihir itu dengan benda tajam, di pikirannya melintas sebuah panah dan seketika panah itu ada di tangannya. Betapa terkejutnya Sungmin,Eunhyuk dan Donghae penyihir itu melakukan sihir penyamaran. Panah yang di luncurkan Eunhyuk kepada penyihir itu berubah menjadi jerami-jerami yang kering. "Penyihir, kau curang". Sungmin yang merasa sangat marah hanya bisa berteriak memanggil nama penyihir hitam tersebut. "hahaha, aku terlahirkan memang untuk berbuat curang". Tiba-tiba suara penyihir itu terdengar tanpa ada sosoknya.
            Sungmin tiba-tiba mendapat telepati dari Kyuhyun yang sangat terdengar jelas di telinganya kyuhyun merasa kesakitan memberi telepatinya itu ke Sungmin. Dengan cepat Sungmin, Donghae dan Eunhyuk berpegangan tangan dan melakukan teleportasi ke istana penyihir hitam tersebut. Sungmin tanpa sengaja meneteskan air mata ia tidak kuat melihat pemandangan yang menyakitkan itu. "Mianhae, mianhaeyo , aku tidak bermaksud meninggalkan Kyuhyun". Eunhyuk merasa sangat bersalah meninggalkan Kyuhyun yang sedang sakit. "Kyuhyun-ah sadar lah". Sungmin hanya bisa berteriak memanggil nama Kyuhyun yang wajahnya nampak pucat. Sayapnya yang semula berwarna ungu terang berubah menjadi hitam. Tangan Kyuhyun yang diikat kebelakang dan kepalanya yang diikat dengan seuntai tali membuatnya menundukan kepalanya (di gantung). "Hahaha.. Kalian telah salah memilih lawan". Penyihir itu secara tiba-tiba berada di belakang Sungmin, belum sempat Sungmin menoleh, tangan penyihir itu menghantamnya hingga membentur tembok, yang membuat retakan yang besar di tembok tersebut.
            Eunhyuk dengan sigap melemparkan beberapa bola api yang di buatnya dengan meletakan tangannya di atas dada lalu membuat lingkaran dengan tangannya. Penyihir itu pun merasa kepanasan. Melihat kesempatan itu Donghae membantu Sungmin berdiri dan melepas ikatan Kyuhyun yang nampak tak bernyawa. "Kyuhyun-ah bangunlah". Sungmin segera berlari ke arah Kyuhyun yang wajahnya nampak membiru. Donghae menyerahkan hal Kyuhyun kepada Sungmin, dan Donghae membantu Eunhyuk melawan Penyihir hitam tersebut yang nampak sudah pulih dari serangan Eunhyuk. Eunhyuk kembali melemparkan bola-bola api ke penyihir hitam tersebut dengan bantuan Angin dari Donghae yang berhembus melalui mulut Donghae, namun penyihir itu tidak kehabisan akal ia membuat tubuhnya berubah menjadi air yang membuat tubuhnya menjadi transparan.
            Sementara itu Sungmin masih terus berusaha membuat Kyuhyun sadar. Sungmin terus saja meletakan tangannya di atas dada Kyuhyun dan mengalirinya dengan setengah nyawa Sungmin namun itu membutuhkan waktu yang lama. "Ayolah Kyuhyun cepat sadar". Sungmin terus saja meneteskan air matanya, ia tidak pernah membayangkan Dongsaeng satu-satunya yang ia miliki tewas di tangan penyihir hitam itu. "Jebal, Kyuhyun-ah ayo cepat lah sadar". Sungmin tak henti-hentinya melakukan hal tersebut berulang kali.
            Sementara itu Eunhyuk dan Donghae mesih memikirkan cara yang tepat untuk mengalahkan penyihir itu. Keringat terus mengalir dari tubuh mereka, nafas yang tidak beraturan membuat mereka semakin kelelahan. "Donghae-ya Eotteokhae  ?" Eunhyuk semakin panik bagaimana caranya mereka mengalahkan penyihir itu. setelah beberapa hari mereka bertarung, penyihir dan Eunhyuk Donghae semakin kelelahan, sementara itu Sungmin hampir menyelesaikan transfer nyawanya ke Kyuhyun. Perlahan namun pasti Kyuhyun membuka matanya "H-hyung". Kyuhyun dan Sungmin saling tersenyum satu sama lain. "di mana mereka ?". Sungmin mengarahkan kepalanya ke pertempuran Eunhyuk dan Donghae. Kyuhyun sangat terkejut melihat keadaan Eunhyuk dan Donghae, pakaian mereka sudah tidak sebagus awalnya, wajah mereka penuh debu, pipi mereka biru, badan mereka penuh luka dan nampak kelelahan begitu juga penyihir hitam tersebut.
            Sungmin juga nampak kelelahan, Sungmin sudah pingsan deluan dan jatuh ke bahu Kyuhyun "Hyung, gomawoyo". , Kyuhyun meletakan tubuh Sungmin yang sedang pingsan ke tempat yang aman melalui teleportasi. "Sekarang giliran ku". Kyuhyun tersenyum mengangkat sudut bibirnya yang sebelumnya luka, kini sudah sembuh.
***
            "Aku tawari kalian berdua untuk menyerah dan pergi dari sini, namun kau harus menyerahkan istana biru sapphire itu kepada ku". Eunhyuk langsung meludah membelakangi penyihir itu. "Cihh.. Berani sekali kau melakukan penawaran seperti itu". Donghae sudah memegangi perutnya dan mencoba menahan tawanya. "Donghae-ya kenapa kamu tertawa, ayo pasang tampang menyeramkan". "N-ne Mian". Donghae tidak pernah melihat sikap Eunhyuk yang seserius itu. Pandangan mereka bertiga teralih oleh sosok yang memiliki sayap lebar berwarna ungu tengah berada di hadapan Eunhyuk dan Donghae. "Kalian beristirahatlah, biar aku yang menghadapi penyihir itu". Dengan cepat Eunhyuk dan Donghae berteleportasi ke istana sapphire blue. "oh, ternyata bantuan, kalian memang lemah". Kyuhyun tidak menanggapi anggapan penyihir itu, ia langsung memanah penyihir itu dengan panah yang berada di tangannya, panah itu dengan cepat dan tepat mengenai jantung penyihir itu. "Tidak-tidak apa yang terjadi padaku". Penyihir itu berteriak kesakitan badannya berubah menjadi serpihan abu yang terbakar. Kyuhyun merasa senang ia dapat mengalahkan penyihir itu. Kyuhyun lupa kalau penyihir itu punya banyak cara mengalahkan lawannya.
            Belum sempat Kyuhyun membalikan badannya, lehernya sudah terkena bisa ular itu. Kyuhyun hanya bisa menjerit kesakitan dan mencoba melepaskan dirinya dari genggaman penyihir hitam tersebut. Perlahan namun pasti Kyuhyun berjalan mundur sambil memegangi lehernya yang separuh warna kulit lehernya berwarna ungu. "b-bagaimana bisa ?". "hahaha dasar bodoh".
***
            Sungmin perlahan membuka matanya, yang ia lihat Eunhyuk dan Donghae sedang menatapnya bingung. "dimana Kyuhyun ?". Sungmin langsung berdiri sambil memegengi kepalanya yang agak sedikit sakit. Mereka bertiga langsung berteleportasi ke tempat Kyuhyun bertarung yang sudah di tinggal Eunhyuk dan Donghae 2 hari yang lalu.
***
            "Anio, Kyuhyun-ah" . Sungmin berteriak sambil berlari ke arah Kyuhyun yang sedang tergeletak di tanah itu dan penyihir itu akan melakukan serangan terakhirnya dengan menusuk Kyuhyun dengan pisau yang ada di tangannya. "Donghae-ya Eotteokhae ?". Eunhyuk dan Donghae hanya diam menatapi Sungmin yang berusaha menyelamatkan dongsaengnya tersebut. "Eunhyuk-ah apa yang ada di lehermu". Eunhyuk langsung memandangi kalung yang melingkari lehernya. "aa ini, kalung dari batu sapphire, saat aku menemukannya di istana sapphire blue, mungkin karena itu Kyuhyun menyerangku saat di taman itu". "cepat berikan kepada ku". Donghae langsung mengambil panah yang berada di tangannya dan menancapkan batu sapphire itu ke ujung panah. Eunhyuk mulai mengerti maksud Donghae, ia langsung memikirkan sebuah senter dari tangannya.
            Donghae langsung menembakan panah itu ke arah penyihir hitam, lalu Eunhyuk menyinari batu sapphire itu. Tak mereka sangka batu sapphire yang berada di ujung panah itu memantulkan cahaya dari senter yang di pengang Eunhyuk. Sinar yang terpancar berwarna biru sapphire yang sangat indah. Seketika penyihir itu menghantikan tangannya yang ingin menusuk Kyuhyun dengan pisau yang di bawanya. Sinar batu sapphire itu menerangi seluruh istana penyihir hitam tersebut. "Tttiiddaakk..". Penyihir itu hanya memandangi badannya yang tertembus oleh cahaya batu sapphire itu dan lama kelamaan menghilang.
            Eunhyuk dan Donghae langsung berlari menghampiri Sungmin dan Kyuhyun yang terdiam tak percaya akan semua ini, berhari-hari mereka bertarung akhirnya penyihir itu bisa di singkirkan. "Sungmin-sshi, Kyuhyun-sshi, gwencahanayo ?". Sungmin dan Kyuhyun langsung tersenyum simpul ramalan itu benar-benar terjadi. "Kamsahamnida".
***
            Setelah berbarapa menit penyihir itu menghilang, wilayah di sebelah kiri kerajaan sapphire blue berubah menjadi terang yang sebelumnya hanya memiliki malam berubah, tumbuh-tumbuhan yang sebelumnya tidak memiliki daun sekarang tumbuh lebat, tanah mulai subur, kupu-kupu yang sebelumnya hanya memenuhi kerajaan biru sapphire mulai berterbangan ke sisi kiri itu. Mereka berempat tersenyum melihat semua yang sudah kembali seperti semula. Namun suara yang terdengar jelas dari dalam kerajaan penyihir itu membuat mereka berempat harus mencari siapa yang berteriak. "Hey, cepat kemari". Kyuhyun yang sedang menelusuri tempat yang dulunya milik penyihir itu namun sekarang tidak lagi, berjalan ke ruang bawah tanah. Mereka berempat terkejut melihat seorang wanita yang sedang di ikat. "Ratu". Sungmin langsung berlari menuju tampat wanita itu di ikat dan melepaskan ikatannya. "kamsahamnida Sungmin-ah". Wanita itu langsung berdiri dan memeluk Sungmin serta Kyuhyun. "Sungmin-sshi , sebenarnya dia siapa ?". Donghae dan Eunhyuk nampak ragu melihat wanita separuh baya itu memeluk Sungmin dan Kyuhyun. "ia ratu kami di kerajaan biru sapphire sekaligus ibu dari segala peri yang tinggal di kerajaan biru sapphire". Ratu itu pun tersenyum simpul ke Eunhyuk dan Donghae. "apakah kalian 2 orang yang di ramalkan itu ?". "Ne, ratu mereka yang membantu kami menyelamatkan kerajaan biru sapphire". Kyuhyun langsung tersenyum kepada Eunhyuk dan Donghae, ini pertama kalinya ia melihat Kyuhyun tersenyum kepada mereka, Eunhyuk dan Donghae juga ikut tersenyum.
***
            Hari menjelang malam, di kerajaan Biru Sapphire, banyak pertanyaan yang ingin di tanya Eunhyuk dan Donghae. Di ruang makan mereka saling berbincang-bincang satu sama lain "mengapa ratu saja yang selamat saat pristiwa tersebut". Donghae nampak penasaran dengan hal tersebut. "saat itu memang hanya saya saja yang di selamatkan karena penyihir hitam itu tau bahwa ia akan lahir kembali namun bukan sebagai penyihir namun sebagai peri di kerajaan ini". Mereka berempat nampak tercengang. "bagaimana bisa ?". Kyuhyun merasa tidak terima akan hal itu. "tenang Kyuhyun-ah ia akan jadi adik yang manis untuk mu dan Sungmin-ah". Setelah lama berbincang-bincang tiba saatnya Eunhyuk dan Donghae pulang.
***
            "terima kasih banyak, maaf aku telah merepotkan mu". Sungmin merasa sedih Eunhyuk dan Donghae pergi. "jaga diri kalian baik-baik". Donghae sudah nampak matanya berkaca-kaca. "Maafkan kami, kami harus menghilangkan ingatan kalian dengan Kerajaan Kami". "Wae..?". Eunhyuk merasa heran dengan hal tersebut. Tanpa menjawab pertanyaan Eunhyuk, Ratu tersebut langsung meletakan jari telunjuknya di dahi Eunhyuk dan Donghae, seketika mereka menghilang. "Kamsahamnida". Ratu itu tersenyum melihat tubuh Eunhyuk dan Donghae mulai menghilang.
***
            "Aisshh.. Kepala ku sakit sekali". Eunhyuk memegangi kepalanya dan keluar menuju ruang tamu. "Eunhyuk-ah kemarilah". Donghae yang sudah berada di ruang tamu langsung berantusias menceritakan mimpinya. "Eunhyuk-ah aku bermimpi aneh semalam". "oo jinjjayo  ?, coba ceritakan, aku juga bermimpi aneh semalam". Meski Eunhyuk dan Donghae menganggap itu mimpi, Sungmin dan Kyuhyun tetap megawasi mereka dari jauh di kerajaan biru sapphire, mereka telah menganggap Eunhyuk dan Donghae sebagai keluarga mereka sendiri.

~THE END~
Mian chingu kalo ceritanya ngak bagus atau gak nyambung dan terlalu formal, maklum aja namanya juga pemula, jangan lupa kasi komentar kalian ^^

1 komentar: